Setelah melakukan pencarian dan penelitian cukup lama akhirnya saya menemukan jawaban bahwa sistem yang *ideal* seharusnya...
... kita tetap mendapatkan hasil dari pembelian produk yang sama, barang ataupun jasa yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah kita referensikan sampai kapan-pun juga.
Tapi sayangnya, sistem seperti ini hanya diterapkan di sistem multi-level / network marketing atau lebih dikenal dengan MLM.
Perasaan Saya Tidak Jauh Berbeda Dengan Anda...
Mungkin, Bahkan Jauh Lebih BURUK
Langsung saja... Mungkin, Bahkan Jauh Lebih BURUK
Saya benci multi-level marketing / MLM! Saya membencinya lebih dari yang anda benci... dan saya selalu membencinya :-(
Sampai-sampai ketika ada yang telepon menawari multi-level, langsung saya jawab: “Tidak, terima kasih”... kemudian breekkk... LANGSUNG saya tutup.
Kalau ada yang datang ke tempat saya, dan ternyata menawari multi-level... langsung saya tolak mentah-mentah... tidak perduli *siapapun* yang menawari.
Sampai sejauh itu, rasa “alergi” saya terhadap multi-level.
Mungkin sebagian dari anda juga memiliki perasaan yang sama.
Menemukan Alasannya
Awalnya saya *benar-benar* tidak tahu kenapa, aneh tapi nyata -- tetapi saat itu... itulah yang sesungguhnya saya rasakan...... akhirnya saya “iseng-iseng” mencoba untuk melakukan perbandingan:
Hasil | Single-level / affiliate marketing | Multi-level / network marketing |
Yang kita referensikan membeli produk. | ||
Yang kita referensikan membeli produk lagi. | X | |
Yang kita referensikan membeli produk yang lain. | X | |
Yang kita referensikan, mereferensikan orang lain (membeli produk). | X | |
Yang kita referensikan, mereferensikan orang lain (membeli produk lagi). | X | |
Yang kita referensikan, mereferensikan orang lain (membeli produk yang lain). | X |
Walaupun sistem multi-level ini jelas-jelas lebih baik, tapi anehnya banyak orang yang “alergi” dengan sistem seperti ini.
Termasuk saya. Yang lebih anehnya lagi, saya tidak tahu kenapa -- benar-benar ada sesuatu yang salah disini...
... tanpa pikir panjang, saya putuskan untuk melakukan pencarian dan penelitian sekali lagi...
... baca buku, baca artikel + literatur di internet, dan mengadakan wawancara dengan orang-orang yang pro dan kontra...
Setelah cukup lama, akhirnya saya menemukan 3 alasan:
- Multi-level “identik” dengan bisnis cari-cari orang.
= Bukankah di setiap bisnis, kita harus cari orang juga yang berminat dengan barang dagangan kita... tidak terkecuali bisnis-bisnis di internet.
Bagaimana jika ada sistem yang mampu membangun jaringan anda secara OTOMATIS... bahkan ketika anda sedang tidur! Sehingga anda bisa mendapatkan puluhan juta rupiah setiap BULANNYA dengan cepat dan mudah!
- Banyak yang gagal.
= Saya ingin bicara blak-blakan, memang banyak pelaku bisnis multi-level yang gagal... tapi bukankah itu sesuatu yang biasa dalam kehidupan.
Masih ingatkah ketika kita...
- ... kecil: kita sudah belajar dengan keras tapi banyak nilai ujian kita yang jelek.
- ... remaja: kita melakukan pendekatan ke lawan jenis tapi banyak yang ditolak.
- ... dewasa: kita melamar banyak pekerjaan tetapi banyak juga yang ditolak.
Tentu TIDAK... akhirnya kita lulus sekolah, ada pasangan, dan ada pekerjaan/usaha.
Gagal hanyalah sebuah proses yang harus kita lalui sebelum kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.
Bagaimana jika ada sistem yang mampu membangun jaringan anda secara OTOMATIS... bahkan ketika anda sedang tidur! Sehingga anda bisa mendapatkan puluhan juta rupiah setiap BULANNYA dengan cepat dan mudah!
- ... kecil: kita sudah belajar dengan keras tapi banyak nilai ujian kita yang jelek.
- Ikut-ikutan atau “latah”.
= Saya sering mendengar, banyak orang yang anti multi-level... ternyata tidak pernah menjalankan bisnis multi-level.
Ketika digali lebih jauh, ternyata mereka hanya mendengar dari orang lain atau teman mereka. Itulah kenapa ketika ada *trend* baju, film, musik, hp, dll... banyak orang yang ikut-ikutan atau “latah”.
Akhirnya saya sadar, alasan ke-3 inilah yang membuat saya merasa “alergi” -- benar-benar *MENGERIKAN* pandangan orang lain... ketika banyak yang bilang jelek, akhirnya kita bisa terpengaruh juga... meskipun jelas-jelas semua itu salah.
Apa Kata Mereka?
Ini pendapat para ahli dunia:- Paul Zane Pilzer, penasehat ekonomi II Amerika untuk presiden George W. Bush:
“Salah satu bentuk distribusi baru di masa yang akan datang yang akan menjadi trend dan meledak di seluruh dunia adalah multi-level marketing.” - Stephen R. Covey, penulis buku terlaris di dunia “7 Habits of Highly Effective People”:
“Multi-level marketing adalah bisnis yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang latar belakang dan membuat setiap orang yang mengerjakannya dapat menjadi berpikir besar menuju impiannya masing-masing secara terarah.” - Robert T. Kiyosaki, seorang pengusaha yang amit-amit kayanya dan penulis banyak buku terlaris di dunia “Rich Dad Poor Dad”, “The Cashflow Quadrant”, “Guide To Investing”, “Business School”, “Retire Young Retire Rich”, dan lain-lain:
- Majalah Warta Bisnis menuliskan:
“Urutan 1-7 pemasar terkaya di Indonesia adalah orang-orang multi-level marketing.”
“Profesi termahal tahun 2010 keatas adalah para pelaku distributor MLM dengan rata-rata penghasilan 100-200 juta per bulan.”
- Forbes.com:
“Kurang lebih 20% orang kaya baru muncul dari dunia multi-level marketing.”
- Bahkan Donald J. Trump, raja properti dunia merekomendasikan multi-level marketing:
Sistem Apa Yang TERBAIK
Sistem binary ini hanya memperbolehkan setiap orang untuk memiliki 2 kaki (kiri dan kanan). Dan bagaimana jika kiri-kanannya sudah penuh... mau tidak mau, suka tidak suka... ya harus ditaruh dibawahnya.
Hal ini akan sangat membantu sekali orang-orang yang ada didalam jaringannya.
Ketika tahu ada sistem seperti ini, dalam hati saya teriak kegirangan... karena sistem ini akan mudah sekali untuk dijalankan.
0 komentar:
Posting Komentar